Perubahan Zat
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu
berhubungan dengan benda-benda. Benda-benda tersebut dapat mengalami perubahan
dari satu wujud ke wujud lain. Misal, Air yang direbus mengalami perubahan
wujud dari cair menjadi uap air, es yang dipanaskan akan berubah wujud dari
padat menjadi cair. Mengapa besi bisa berkarat ? Mengapa telur bisa membusuk ?
Nah , ikuti penjelasan berikut ini !
SIFAT ZAT
1. Sifat Fisika
Zat memiliki ciri khas
masing-masing. Kawat tembaga dapat kamu bengkokkan dengan mudah, sedangkan
sebatang besi sulit dibengkokkan. Ciri khas suatu zat yang dapat diamati tanpa
mengubah zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat fisika
suatu benda, antara lain:
a. Wujud Zat
Tiga macam wujud zat
yang kita kenal adalah : padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari
satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu:
menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal. Gas juga
memiliki energi kinetik yang cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat
atau wadahnya.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Setiap makhluk hidup mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah kamu, apakah yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan itu?
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran
(volume) dan jumlah sel yang tidak dapat balik (irreversible). Adapun
ciri-ciri pertumbuhan adalah sebagai berikut:
a. Terjadi perubahan
fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan
jumlah sel.
c. Terdapat penambahan
kuantitatif individu
d. Dapat dinyatakan
dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal.
f. Bersifat
terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
ASAM , BASA dan GARAM
Pernahkah kamu merasakan permen vitamin
C, sabun dan garam? Apakah kita harus mencicipinya ? Sangatlah tidak bijaksana
jika kita menentukan asam, basa, atau netral dengan cara mencicipi.
DEFINISI ASAM
Semua orang tentunya telah mengenal apa itu kata
asam. Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Rasa bukan suatu
indikator bahwa suatu zat digolongkan ke dalam asam,basa atau garam. Sebenarnya
rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang
terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam. Asam tentunya tidak hanya
berhubungan dengan rasa dan buah, tapi asam banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari hari. Secara kimia, asam
adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+).
Sifat-sifat yang dimiliki oleh asam cukup
mudah untuk diidentifikasi. Sifat utama asam yang mudah dikenali adalah
memiliki rasa asam, bersifat korosif, Sebagian besar reaksi dengan logam
menghasilkan H2 , dapat mengubah warna kertas lakmus, dan
menghasilkan ion H+.Beberapa asam yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
EKOSISTEM
Kalian
pernah melihat kupu – kupu beterbangan di halaman sekolahmu? Kupu – kupu
hinggap pada tanaman bunga untuk membantu penyerbukan pada bunga tersebut.
Tumbuhan membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan tanaman
padi untuk dimakan. Coba kamu membayangkan seandainya tidak ada kupu –
kupu, bagaimana penyerbukan pada bunga? Tumbuhan tidak ada air, dan manusia
tidak ada makanan. Apa yang akan terjadi? Hal ini menunjukkan adanya interaksi
antara organisme satu dengan lainnya dan antara organisme dengan lingkungan.
Dalam hubungan tersebut akan terjadi saling ketergantungan satu sama lain dalam
suatu ekosistem. Ekosistem
merupakan interaksi antara organisme dalam suatu lingkungan
Komponen ekosistem terdiri dari dua
komponen, yaitu :
A. Komponen yang tak hidup disebut komponen abiotik.
Komponen itu antara lain : tanah, air, udara, cahaya matahari.
Komponen yang terdiri dari makhluk hidup
disebut dengan komponen biotik. Dalam komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, manusia dan mikroorganisme. Berdasarkan fungsi, komponen biotik
dibedakan menjadi
a.
Produsen
Produsen merupakan kelompok organisme
yang dapat membuat makanan sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk
produsen. Mengapa tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri?tumbuhan hijau
dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Perhatikan
proses fotosintesis di bawah ini!
Co2 +
6H2O
matahari dan klorofil C6H126O2
Zat
makanan akan tersimpan pada daun, batang, akar dan buah. O2dilepas
ke udara dimanfaatkan oleh organisme lain untuk pernafasan. Organisme yang
dapat membuat makanan sendiri seperti di atas disebut organisme autotrof.
Ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil maka kebutuhan makanannya tergantung
organisme lain kerena tidak dapat berfotosintesis, contoh : tali putri.
b.
Konsumen
Kelompok yang terdiri dari hewan dan
manusia. Kelompok ini tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk itu tergantung
pada organisme lain. Organisme tersebut disebut organisme heterotrof,
artinya organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya tergantung pada organisme lain. Maka disini terjadi
peristiwa makan memakan. Berdasarkan tingkat makanannya, terbagi atas :
1. Konsumen I atau primer : organisme yang makan produsen
(tumbuhan hijau).
2. Konsumen II atau sekunder : organisme yang makan
konsumen I atau primer.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
sebagai organisme heterotrof dibagi menjadi :
1. Herbivora : hewan pemakan tumbuhan. Contoh :
kerbau,kambing, belalang.
2. Karnivora : hewan pemakan daging. Contoh :
elang,anjing, harimau.
3. Omnivora : hewan pemakan segalanya. Contoh : tikus,
ayam, luwak.
4. Pengurai atau Dekomposer , merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa
organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa
anorganik yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari golongan jamur dan bakteri
yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan
cara menguraikan organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat
mineral yang akan diserap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil
tumbuhan.
SATUAN – SATUAN EKOSISTEM
Pada waktu kalian berjalan di halaman
sekolah, apakah kalian menemukan seekor semut, sebatang rumput, sekelompok
semut atau sekelompok rumput? Seekor semut, sebatang rumput itu disebut individu, sedangkan
sekelompok semut, sekelompok rumput itu disebut populasi. Jadi apa
yang dimaksud individu dan populasi? Individu adalah makhluk hidup tunggal.
Populasi adalah makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu.
Karena jumlah organisme di suatu tempat
dengan tempat lain berbeda – beda maka tingkat kepadatan populasi pun berbeda –
beda. Kepadatan adalah hubungan antara jumlah individu dan ruang yang
ditempati. Sedangkan kepadatan populasi adalah jumlah individu makhluk hidup
sejenis per satuan luas tempat yang dihuni pada waktu tertentu.
Contoh
: pada tahun 2000, daerah X luasnya 2 km2 dihuni oleh 200 orang penduduk. Maka kepadatan
penduduknya adalah 200 orang per 2 km2 = 100 orang/km2. Artinya daerah seluas 1 km2 dihuni
100 orang penduduk.
Kepadatan populasi suatu jenis makhluk
hidup pada suatu daerah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Ada dua
hal yang menyebabkan terjadinya perubahan populasi, sebagai berikut :
1. Adanya individu yang datang, yaitu karena adanya
kelahiran (natalitas) dan imigrasi.
2. Adanya individu yang pergi, karena adanya kematian
(mortalitas) dan emigrasi.
Tempat
hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. Populasi rumput, populasi semut
dan populasinya hidup bersama – sama di tempat tertentu disebut komunitas.
Komunitas adalah kumpulan populasi – populasi yang
berbeda dan hidup bersama pada tempat tertentu. Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat
akan tergantung pada lingkungan. Lingkungan adalahsegala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya
dimana di dalamnya ada hubungan timbal balik disebut dengan ekosistem.
Sedangkan ilmu yang memelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya disebut ekologi.
Terdapat dua macam ekosistem, yaitu:
1. Ekosistem buatan ; yang sengaja dibuat oleh manusia.
Misal : sawah, kolam, akuarium.
2. Ekosistem alami ; yang tidak dibuat oleh manusia
tetapi sudah ada dari alam. Misal : sungai, pantai, hutan.
Ekosistem
yang terbesar di bumi ini yang terdiri dari seluruh ekosistem yang ada di
permukaan bumi disebut biosfer.
HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Di dalam ekosistem terjadi saling
ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami
gangguan maka memengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang
apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang.
1. Hubungan
antara komponen biotik dan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam
ekosistem sangat memengaruhi komponen abiotik. Misal : tumbuhan dapat hidup
baik apabila lingkungan memberikan unsur – unsur yang dibutuhkan tumbuhan
tersebut, contohnya air, udara, cahaya dan garam – garam mineral. Begitu juga
sebaliknya komponen biotik sangat memengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan
yang ada di hutan sangat memengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat
bertahan, tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak
dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus.
Komponen abiotik yang tidak tergantung
dengan biotik antara lain : gaya gravitasi, matahari, tekanan udara.
2. Hubungan
antara komponen biotik dengan komponen biotik
Diantara produsen, konsumen dan pengurai
(dekomposer) ada saling ketergantungan. Tidak ada makhluk yang hidup tanpa
makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan mekhluk hidup lainnya untuk
saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan
saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai terjadi melalui
peristiwa makan dan memakan, peristiwa – peristiwa tersebut antara lain :
1. Rantai Makanan
Merupakan peristiwa makan dan memakan
dalam suatu ekosistem dengan urutan : produsen – konsumen I – konsumen II –
dekomposer.
2. Jaring – jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang
saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring – jaring
makanan di samping terdiri dari lima rantai makanan
0 komentar:
Posting Komentar